Peristiwa sebagai konfirmasi pesan yang terabaikan

Masalah Krisis yang terjadi berulang-ulang, berikut Tanda-tandanya selama bertahun-tahun, seharusnya dapat memberi pengetahuan dan perspektif baru yang dapat mendewasakan kita, mengenali pesan-pesan yang ingin disampaikan.

Saat itu semua tidak memberi arti, maka Peristiwa menjadi jawabannya, guna mendapat perhatian dan tindakan. Peristiwa digambarkan sebagai pesan yang terabaikan, dan sudah terkonfirmasi dan berubah menjadi “sesuatu”, seperti;

Tertipu, rugi, bangkrut, perceraian, kemalingan, kerampokan, kebakaran, kecelakaan, masuk rumah-sakit, terjerat kasus, masuk penjara, dan lainnya yang menimpa keluarga, pekerjaan, dan usaha. Atau sebaliknya yang mendapat kelimpahan terus-menerus patut diwaspadai, itu semua adalah bentuk intensitas tinggi lainnya yang memukul atau terjadi diluar diri.

Ia adalah sinyal intensitas tinggi yang merupakan akumulasi dari pengabaian dan penundaan yang terlalu lama, saat masih berada dalam siklus Krisis dan Tanda.

Penting untuk digaris bawahi, bahwa ini semua bukan tentang “sesuatu” nya, namun lebih kepada “maksud”. Tujuannya tidak lain adalah untuk membuat kita sadar atas pesan-pesan yang terabaikan, dan membawa kita kembali.

Tidak ada bukti atau data empiris untuk mengujinya, kebenaran kehadirannya hanya bisa dirasakan oleh masing-masing individu, sesuai waktu dan kesadaran.

Ini juga bukan suatu ketetapan, namun bisa juga terjadi karena lintasan atau persimpangan waktu yang memiliki kesamaan frekuensi. Hal ini bisa dijadikan pembelajaran dan kajian kedepannya.

Dimana suatu kejadian terjadi bersinggungan dengan kita berada didalamnya, dengan maksud dan tujuan lainnya, yang akan memberikan perubahan di masa mendatang, atau sebagai bentuk jawaban sesuatu di waktu lampau.

Ayo #PublikNaikKelas!

 

Kembali Home 

Gambar diambil dan milik dari : KoranKaltim dan Suara.com